Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2013

MENCEGAH EROSI DENGAN METODE VEGETASI TANAMAN KOPI

Erosi adalah salah satu penyebab terjadinya rusaknya lahan yang dipicu adanya intensitas dan lama hujan yang tertinggi, tingginya aliran permukaan, lemahnya struktur tanah dengan tingkat infiltrasi yang rendah, kemiringan lereng yang tinggi, pengolahan tanah dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penerapan koservasi dilapangan. Erosi merupakan proses yang diawali dengan pelepasan agregat tanah yang disebabkan air hujan yang diikuti dengan penghanyutan dan pengendapan tanah yang lepas tersebut. Salah satu faktor penyebab erosi adalah adanya vegetasi tanaman. Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah: 1) adanya perlindungan tanaman terhadap percikan air hujan langsung ke tanah; 2) menurunkan kecepatan aliran permukaan; 3) menahan partikel-partikel tanah setempat; dan 3) meningkatkan infiltrasi tanah. Alternatif teknik konservasi tanah dan air yang dapat diterapkan untuk menanggulngi erosi tanah dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu 1) mekanik

Pemupukan Pada Tanaman Ubikayu

Sumber Gambar: http://www.investor.co.id Pemupukan untuk menghasilkan benih dalam bentuk stek dilakukan secara bertahap dan berbeda untuk tiap jenis/tahap pembibitan. Untuk pembibitan dari stek langsung (15-25 cm) dan tanam pindah dari pesemaian/perkecambahan stek dua mata dan stek pucuk (dalam media kantong plastik) pupuk P dan 1/3 bagian pupuk N, K diberikan bersamaan tanam, sedangkan 2/3 bagian pupuk N, K sisanya diberikan pada umur 2 bulan setelah tanam. Pemupukan pesemaian untuk memproduksi stek pucuk bertujuan memacu pertumbuhan tunas dengan kondisi optimal secara periodik, sehingga diperlukan pupuk organik sekitar 5-10 t/ha di samping pupuk anorganik, Pemupukan K dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri (CBB). Dengan demikian pemupukan sangat diperlukan untuk mendapatkan benih bermutu tinggi. Takaran pupuk 45-60 kg N, 20-30 kg P205 dan 45-60 kg K20/ha untuk pesemaian dan 60-75 kg N, 30-40 kg P20s dan 60-

MENANAM KENTANG DI DATARAN TINGGI

Sumber Gambar: http://www.google.co.id Siapa pun orangnya, tentu telah mengenal kentang. Tidak cuma mengenal, bahkan sudah merasakan enaknya makanan asal komoditas hortikultura tersebut. Sebab, umbi tanaman yang nama latinnya Solanum tuberosum dapat dimasak menjadi berbagai jenis makanan, seperti sop, perkedel, kentang rebus, keripik kentang, bahkan makanan yang sudah siap saji seperti potato dan chitato yang sering nampak dijual di supermarket, bahkan di warung-warung. Jika pun tidak mengenal, mungkin saja namanya yang berbeda. Soalnya, untuk daerah yang berbeda, namanya bisa lain. Di daerah Jawa Barat, kentang ada yang menyebutnya dengan nama "Luwi kumeli", di Aceh dan Minangkabau (Sumatera Barat) ada yang menamakan "Gantang", di Karo (Sumatera Utara) disebutnya "Gentang" atau "Gadung lepar" dan di Lampung ada yang memberi nama "Ketang" atau "Ubi mandira". Namun secara nasional komoditas ho

Tips Cara Menanam Cabe

Cabe memang terkadang menjadi komoditas yang sangat menguntungkan, buah yang rasanya pedas ini memang tidak terlewatkan dalam beberapa makanan di nusantara. Nah kali ini kita akan membahas bagaimana cara menanam cabe dengan baik dan benar. Dibandingkan tanaman lainnya, tanaman cabe merupakan tanaman yang memerlukan perawatan dengan keahlian yang baik dan teratur agar bisa panen sesuai harapan para penanamnya. Nah ini dia : 1.Tanah Salah satu syarat dalam cara menanam cabe yang baik adalah tanah. Tanah yang direkomendasikan untuk menanam cabe adalah tanah yang gembur dan juga subur dan kaya dengan zat makan (zat hara). Juga tanah yang baik dalam persoalan pembuangan/sirkulasi air yang baik dan tidak menggenang. Usahakan diberi banyak humus. Tanaman cabe juga bisa ditanam di daratan rendah ataupun daratan tinggi. Jika anda mengalami kendala tentang kondisi tanah, anda bisa gunakan Pupuk Organik 2. Iklim Tanaman cabe bisa hidup di daerah yang banyak hujan atau kurang

MANFAAT MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI BIO NANO PLUS

100 % alami pupuk hayati, BUKAN pupuk biasa Mengandung Bio Pestisida : Pestisida dari organik Mengurangi penggunaan pupuk kimia sampai 50% Meningkatkan hasil panen 20% sampai 50% Digunakan untuk segala jenis tanaman Sangat ekonomis, tetapi tetap memberikan hasil yang maksimum dalam jangka panjang KANDUNGAN MIKROORGANISME : Rhizobium sp. : 1,16 X 10⁶ cfu/ml Azospirillum sp. : 1,10 X 10⁶ cfu/ml Alcaligenes sp. : 1,11 X 10⁶ cfu/ml Bacillus sp. : 3,05 X 10⁶ cfu/ml Aspergillus Niger : 1,30 X 10⁶ cfu/ml Lactobacillus sp. : 1,52 X 10⁶ cfu/ml Saccharomyces sp. : 3,05 X 10⁶ cfu/ml Streptomyces sp. : 7,40 X 10⁶ cfu/ml Pseudomonas sp. : 8,75 X 10⁶ cfu/ml Azotobacter sp. : 2,50 X 10⁶ cfu/ml KANDUNGAN UNSUR HARA KURANG LEBIH : N : 1,14%, P2O5 : 1,02%, K2O : 1.03%, Ca : 1,53%, Mg : 0,01%, S : 6,67%, Fe : 22,66 ppm, Cu :

BIOnano Plus

BIO NANO PLUS Merupakan pupuk hayati hasil teknologi tinggi berasal dari bahan hayati dan mineral alam, mengandung unsur hara makro, mikro, ZPT, dan senyawa organic yang sangat diperlukan tanaman serta diperkaya dengan beberapa spesies mikroorganisme yang bermanfaat. BIO NANO PLUS Setelah disiramkan atau disemprotkan pada tanaman, bakteri akan berkembang dan menyebar ke seluruh akar tanaman dengan bantuan asam humat. Populasi bakteri akan berkembang dan berlipat ganda setiap 2 jam, bakteri pengikat nitrogen akan mengikat nitrogen dan melepaskan nitrogen yang dibutuhkan tanaman, bakteri jenis lain yang mati setelah mencapai 24 jam, sproranya akan diubah menjadi unsur P dan Ca yang kemudian dapat di serap tanaman. BIO NANO PLUS Tidak hanya mengandung nutrisi seperti nitrogen, fosfat, dan kalium. Kandungan lain berupa unsur kalsium, magnesium, sulfur dan mikro nutrisi yang berperan penting untuk pertumbuhan tanaman baik tanaman pangan, buah-buahan, sayuran, kacang-kacan