Skip to main content

MENCEGAH EROSI DENGAN METODE VEGETASI TANAMAN KOPI

Erosi adalah salah satu penyebab terjadinya rusaknya lahan yang dipicu adanya intensitas dan lama hujan yang tertinggi, tingginya aliran permukaan, lemahnya struktur tanah dengan tingkat infiltrasi yang rendah, kemiringan lereng yang tinggi, pengolahan tanah dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penerapan koservasi dilapangan. Erosi merupakan proses yang diawali dengan pelepasan agregat tanah yang disebabkan air hujan yang diikuti
dengan penghanyutan dan pengendapan tanah yang lepas tersebut. Salah satu faktor penyebab erosi adalah adanya vegetasi tanaman. Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah: 1) adanya perlindungan tanaman terhadap percikan air hujan langsung ke tanah; 2) menurunkan kecepatan aliran permukaan; 3) menahan partikel-partikel tanah setempat; dan 3) meningkatkan infiltrasi tanah.
Alternatif teknik konservasi tanah dan air yang dapat diterapkan untuk menanggulngi erosi tanah dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu 1) mekanik, mencakup pembuatan: teras dan saluran teras, saluran diversi, rorak, terjunan, gully plug, dam pengendali, dam penahan; dan 2) vegetatif, mencakup penghijauan dengan jenis tanaman tertentu, reboisasi, multiple croping, strip cropping, countur strip cropping, pemulsaan, alley cropping dan agroforestry. Tanaman perkebunan yang bermanfaat sebagai penghijauan guna mencegah erosi diantaranya adalah kopi karena mempunyai sifat-sifat botani dan memenuhi standar budidaya tanaman yang beperan dalam konservasi tanah dan air.
Sifat-sifat botani dan standar budidaya tanaman kopi yang berperan dalam mencegah erosi adalah sebagai berikut:
1. Tajuk yang ber lapis-lapis (dengan pangkasan batang tunggal) dapat melindungi tanah dari tetesan air hujan langsung (rain drops impact) sehingga mencegah terjadinya erosi (splash erotion);
2. Tanaman pendek dengan sistem batang tunggal, dapat mengurangi erosi yang disebabkan tetesan air hujan langsung karena tertahan daun kopi;
3. Diatas tajuk tanaman kopi terdapat tajuk tanaman penaung tetap yang berupa tanaman leguminosa (lamtoro, glirisida) sehingga terbentuk strata lapisan tajuk yang sangat berperan dalam mengurangi raindrop impact;
4. Pada saat tanaman kopi yang masih muda, permukaan tanah tertutup oleh tanaman penaung sementara berupa semak leguminosa sehingga terlindungi dari tetesan air hujan langsung;
5. Tanaman kopi mempunyai akar tunggang yang kuat sampai kedalaman hingga 3 meter dan akar lateral sampai sepanjang 2 meter dengan ketebalan sekitar 0,5 meter dari permukaan tanah yang menjalar kesegala arah. Sehingga dapat melindungi dan memegang tanah dari daya erosi air hujan;
6. Kultur teknik pada tanaman kopi sejalan dengan prinsip konservasi tanah dan air yang meliputi penanaman pohon penaung (sementara dan tetap), pengaturan jarak tanam dan tata tanam yang sejajar countur, adanya pemangkasan yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan pembuatan rorak.
7. Adanya metode box system dalam pertanaman kopi yaitu untuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi tanaman kopi, setiap luasan tertentu pertanaman kopi dikelilingi oleh tanaman kayu yang berfungsi sebagai pengendali iklim mikro (micro climate) yang sekaligus berfungsi sebagai pematah angin (wind breaker);
8. Run off vegetasi tanaman kopi tidak jauh beda dengan run off hutan. Urutan prosentase run off beberapa vegetasi sebagai berikut: 1) tanah bero (terbuka) 60,0%; 2) rumput 18,0%; 3) tanaman kopi 3,0%; dan hutan 2,5%.
9. Pertanaman kopi dengan tanaman penaung mimba (Melia azedarach) yang sekaligus berfungsi sebagai box system dapat memperbaiki sifat kimia tanah. Hal ini dapat digambarkan adanya perbaikan sifat kimia tanah setelah 6 tahun menggunakan tanaman mimba sebagai berikut:
Unsur Non box system Box system
pH 5,4 6,8
C organik (%) 0,12 0,57
N total (%) 0,013 0,047
Kejenuhan basa (%) 20 98
10.Budidaya kopi dengan sistem multistrata disamping memiliki fungsi lindung bagi daerah aliran sungai.
Keuntungan secara ekonomis
Budidaya multistrata juga mampu memberiikan keuntungan bagi petani sekaligus menyediakan lapangan kerja secara berkelanjutan. Sistim multistrata mampu menyerap tenaga kerja sebesar 107 - 166 HOK per ha per tahun dengan tingkat penerimaan upah per HOK lebih besar dari upah pertanian rata-rata. Dengan demikian multistrata memberikan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk di samping memperbaiki kondisi lahan di dalam kawasan yang diharapkan memiliki fungsi lindung. Sementara itu kendala tenaga kerja yang dihadapi petani kopi multistrata relatif lebih kecil dari pada kendala serupa bagi mereka yang melakukan budidaya kopi monokultur.
Praktek budidaya kopi multistrata yang memiliki fungsi lindung bagi daerah aliran sungai, secara finansial ternyata mampu memberikan keuntungan bagi petani dan sekaligus menyediakan lapangan pekerjaan di perdesaan secara berkelanjutan. Nilai strategis dari budidaya kopi multistrata adalah bahwa pilihan penggunaan lahan ini bisa menjadi sumber keuntungan baik bagi lingkungan juga sebagai solusi konservasi tidak hanya dengan umaupun perbedaan persepsi atas penggunaan Keuntungankawasan hutan.
Oleh : Ir.Sri Puji Rahayu, MM/ yayuk_edi@yahoo.com
Sumber : Media Informasi Pengelolaan Lahan dan air, , Ditjen PLA, kementerian Pertanian, Jakarta 2006

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Kehidupan

Tanah yang subur, di wilayah barat sungai serayu. Di Desa mungil dari kasih seorang yang ibu yang bernama Supriyanti. di situ lahirlah seorang bayi yang bahagia (1983), di besarkan dengan kasih sayang dari seorang kakek sebagai tulang punggung keluarga besar. Kakek yang dulunya kuat, kokoh, tegar, bertanggungjawab. Disitulah didikan demi didikan baik saya peroleh. Sekolah, Mengaji itulah jasa beliau, kakek... aku rindu padamu.... setelah mulai beranjak umur saya 16 tahun saya pindah ikut dengan ibu dan bapakku dan melanjutkan skolah di SMK. Tak terasa tiga tahun sangat cepat berlalu, berbagai ilmu keterampilan telah aku dapatkan dan ku rasa saya sudah siap untuk berkerja, maka sambil menguji diri beranjaklah aku pergi ke Surabaya untuk berkerja, Tepatnya Di Sidoarjo di sirtu saya bisa kembangkan pengalaman dan kemampuan saya di sebuah pabrik, selama setahun. saya sering di hantui dengan pemikiran-pemikiran yang di luar tujuan saya, dan saya berpikir bahwa "ini bukan dunia saya, k

Cara Berkebun Anggur

Pada postingan sebelumnya kita telah membahas cara menanam anggur di kebun, pada postingan kali ini akan dijelaskan bagaimana caranya? silahkan simak berikut. Tanaman anggur selain dapat di tanama di kebun juga dapat ditanam di dalam pot, dan tidak hanya cukup dengan keindahan bentuk tanamannya saja yang kita dapat tetapi kindahannya itu dapat dilengkapi dengan buah yang bergelantungan di dahan-dahan kecilnya. Pemandangan yang indah seperti itu bisa kita ciptakan disekitar lingkungan rumah kita, tentunya dengan cara-cara sesuai dengan aturan yang benar serta memahami  karakter tanaman tersebut supaya tidak malas berbuah. Salah satu kelebihan menanam anggur di dalam pot ini kita bisa membentuk tanaman tersebut seindah mungkin, dengan membentuk percabangannya apalagi ditambah dengan munculnya buah-buah yang kelihatan segar. Walaupun tujuannya untuk menghiasi lingkungan rumah atau dijadikan tanaman hias namun buah yang dihasilkan dapat dimakan juga, dan tidak hanya

MENANAM JAHE MERAH MUNGKINKAH JADI MILYUNER ?

Menanam Jahe Merah Mungkinkah Jadi Milyuner ? , judul tulisan ini  koq seperti yang pesimistis ya…tenang dulu.  Bagi saya, lebih baik judul itu yang dipakai, daripada terlalu bombastis.   Judul itu pun bukan berarti tanda seseorang yang pesimistis kan ?  Saya hanya ingin mengajak anda bersikap realistis, menentukan target dulu, mempelajari dan memperhitungkan dulu segala sesuatunya sebelum anda bercita-cita menjadi milyuner dari  menanam jahe merah.  Silahkan baca lanjutan tulisan ini… Jahe Merah (Nama ilmiah : Zingiber officinale var.rubrum) Sekarang siapa sih yang tidak kenal JAHE. Tanaman yang sangat populer di Indonesia, sekoteng, bandrek dan wedang adalah beberapa produk minuman yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Hampir setiap malam, terutama di daerah perkotaan, kita sering disapa oleh para penjual keliling minuman tersebut. Atau sekarang coba tengok kalau kita pergi ke mini market atau swalayan, selalu ada produk-produk dengan bahan dasar jahe yang mejen